Bencana Tsunami Paling Berbahaya Sepanjang Sejarah

Tsunami berarti “gelombang pelabuhan besar” dalam bahasa Jepang. Tsunami adalah salah satu kekuatan alam paling dahsyat dan dahsyat di Bumi, yang mampu membentang ribuan kilometer persegi di permukaan laut dan bergerak lebih cepat dari 800 kilometer per jam. Penyebabnya adalah gangguan pada massa air, seperti letusan gunung berapi bawah laut, gempa bumi, atau tanah longsor, memicu tsunami.

Tsunami adalah salah satu peristiwa alam paling dahsyat dan dahsyat di Bumi, yang mampu menghancurkan seluruh pulau dan masyarakat dalam hitungan menit. Berikut adalah ulasan tentang bencana tsunami terbesar yang pernah ada di dunia versi sibatugm. https://meliapurosaniyogyakarta.com/

Gelombang Tsunami Terbesar Di Dunia

Pada tanggal 10 Juli 1958, gempa bumi berkekuatan 7,7 skala Richter terjadi di Sesar Fairweather di Alaska tenggara. Gempa bumi ini menyebabkan perubahan geologi yang signifikan di wilayah tersebut, termasuk daerah yang mengalami pengangkatan dan penurunan. Gempa bumi ini juga menyebabkan longsoran batu di Teluk Lituya yang menghasilkan gelombang dengan ketinggian maksimum 1.720 kaki – tsunami terbesar yang pernah tercatat di dunia.

Dampak Gelombang Tsunami Teluk Lituya

Gelombang tersebut menghantam dengan kekuatan yang sangat dahsyat sehingga menyapu bersih seluruh daratan yang memisahkan Gilbert Inlet dari badan utama Teluk Lituya. Gelombang tersebut kemudian berlanjut ke seluruh Teluk Lituya, melewati La Chaussee Spit dan ke Teluk Alaska. Teluk Lituya merupakan teluk pasang surut yang digerus es di pantai timur laut Teluk Alaska. Panjangnya sekitar tujuh mil (11,3 kilometer) dan lebarnya mencapai dua mil (3,2 kilometer). Kedalaman maksimumnya sekitar 720 kaki (219 meter), tetapi ambang sedalam hanya 32 kaki (9,7 meter) memisahkannya dari Teluk Alaska antara La Chaussee Spit dan Harbor Point.

Total lima orang tewas dalam peristiwa tersebut: tiga orang tewas di Pulau Khantaak di muara Teluk Yakutat ketika pantai tempat mereka berdiri turun 100 kaki di bawah permukaan laut; dua orang lainnya tewas ketika perahu mereka tenggelam oleh tsunami di Teluk Lituya. Dua perahu lainnya juga berlabuh di teluk itu malam itu; keempat orang tersebut berhasil melewati gelombang tersebut. Dua orang diselamatkan dari sebuah perahu karet setelah perahu mereka tenggelam, yang lainnya berhasil mengemudikan perahu keluar dari teluk dengan tenaga mereka sendiri, tetapi dengan risiko yang besar, karena air terus berputar tak terduga, dan dipenuhi dengan jutaan batang pohon yang telah tercabut dari tepian.